Sabtu, 23 Mei 2009

About COPEPODA

COPEPODA




Kingdom:

Animalia

Filum:

Arthropoda

Upafilum:

Crustacea

Kelas:

Maxillopoda

Upakelas:

Copepoda
H. Milne-Edwards, 1840

Ordo

· Calanoida

· Cyclopoida

· Gelyelloida

· Harpacticoida

· Misophrioida

· Monstrilloida

· Mormonilloida

· Platycopioida

· Poecilostomatoida

· Siphonostomatoida

Copepoda (Kope = Yunani untuk "dayung" Podos = Yunani untuk "kaki")
Oleh karena itu Copepod = berdayung kaki, yang mengacu pada sepasang kaki di kolam
yang sama somite yang bergerak bersama-sama, seperti oars. Copepoda merupakan kelompok entomostracan dengan jumlah spesies terbesar, yaitu sekitar 8.400 spesies, sebagian besar hidup bebas dan sekitar 25% nya sebagian ektoparasit. Kebanyakan copepod terdapat di laut dan sebagian lagi di air tawar, baik sebagai plankton maupun fauna interstisial. Beberapa spesies hidup dalam hamparan lumut dan humus.

A. Bentuk Tubuh

Umumnya berukuran kurang dari 2 mm. Ektoparasit biasanya berukuran lebih besar, misalnya Panella sebagai ektoparasit pada ikan laut dan ikan paus dapat mencapai panjang 32 cm. Biasanya tubuh copepod transparan dan tidak berwarna, beberapa spesies berwarna merah, ungu atau biru cemeralang atau hitam. Warna hijau umumnya disebabkan warna makanan di saluran pencernaan.

Bentuk tubuh copepod hidup bebas biasanya silindris dan pendek. Tubuh terdiri atas kepala yang agak membulat, 7 ruas thorax dan 3 samapai 5 abdomen. Bagian posterior kepal tumbuh menyatu dengan satu atau dua ruas thorax menjadi cephalothorax (yang tertutup karapas). Ruas thorax keempat dan kelima atau kelima atau keenam acapkali tumbuh menyatu dengan ruas abdomen pertam. Di ujung abdomen terdapat sepasang caudal rami dengan setae diujung masing-masing.

Semua copepod selalu mempunyai sebuah mata nauplius median (di tengah) yang terdiri atas 3 buah ocelli yaitu 2 lateral dan sebuah median. Pada kepala terdapat sepasang antenna pertam yang uniramus, panjang dan tampak jelas, sepasang antenna kedua, mandibel, maksila pertama dan maksila kedua. Pada ruas thorax yang menyatu dengan kepala terdapat sepasang maksiliped, dan masing-masing dari empat atau lima ruas thorax berikutnya terdapat sepasang kaki renang yang biramus, pada ruas thorax terakhir terdapat sepasang kaki renang yang mengecil. Pada ruas abdomen tidak ada apendik.

B. Kehidupan

Bentuk tubuh parasit mengalami modifikasi dan degenerasi yang disesuaikan dengan cara hidupnya. Sebagai ektoparasit terdapat pada permukaan tubuh, sirip dan insang inang, memakan cairan tubuh atau jaringan inang. Hanya yang betina hidup sebagai ektoparasit, sedangkan stadia muda dan yang jantan hidup bebas. Yang betina acapkali tampak dari kantung telurnya.

Dari 10 ordo dalam kelas copepoda hanya 3 ordo yang anggotanya hidup bebas, sedangkan yang lain sebagai parasit atau komensal dengan avertebrata air lain. Ketiga ordo tersebut adalah : Calanoida, Cyclopoida, dan Harpaticoida. Sebagian besar Calanoid adalah planktonik. Kebanyakan Harpaticoid adalah benthic, sedangkan Cyclopoid terdapat baik sebagai plankton maupun benthos.

Copepod berenang menggunakan kaki renang dengan gerakan yang sangat cepat vdan menyentak-nyentak. Bila gerakan kaki ranang berhenti, maka antenna pertama (antenul) membuka kea rah lateral supaya tidak tenggelam. Bila sedang berenang, antenul mengarah ke belakang. Calanus dan Diaptomus dari Ordo Calanoida adakalanya berenang terbalik seperti Anastroca.

Kebanyakan copepod palnktonik di laut terdapat pada lapisan permukaan sampai kedalaman 50 m, namun banyak spesies dijumpai sampai 2000 m, bahkan beberapa spesies dijumpai lebih dalam lagi. Banyak spesies copepod melakukan migrasi vertical, dan hal ini dipengaruhi cahaya.

Harpaticoid dan Cyclopoid penghuni dasar perairan merayap atau meliang (burrow) dalam substrat menggunakan kaki thorax dan gerak undulasi tubuh. Banyak harpaticoid hidup sebagai fauna interstisial mempunyai tubuh langsing dan antena yang pendek.

Copepod palnktonik umumnya bersifat filter feeder dan memakan plankton. Banyak pula jenis yang menangkap organisme lebih besar disamping sebagai filter feeder, bahkan beberapa spesies merupakan predator. Beberapa genera Cyclopoida seperti beberapa spesies Cyclops juga predator. Kebanyakan harpaticoid benthic memakan bakteri dan detritus. Cadangan makanan dalam bentuk butir-butir minyak merupakan penyebab utama warna merah cerah pada beberapa spesies Diaptomus.

C. Reproduksi

Reproduksi dan perkembangan Copepoda Dioecious. Betina mempunyai sebuiah atau sepasang ovary dan sepasang seminal receptacle. Copepod jantan yang hidup bebas biasanya mempunyai sebuah testes dan membentuk spermatofora. Pada waktu kopulasi, copepod jantan memegang yang betina dengan antenna pertama atau kaki renang keempat atau kelima yang berbentuk capit, dan melekatkan spermatofora pada betina pada pembuahan seminal receptacle. Sekali kopulasi dapat digunakan untuk membuahi 7 sampai 13 kelompok telur.

Telur yang telah dibuahi dierami dalam sebuah atau sepasang kantung telur. Tiap kantung telur berisi antara 5 sampai 50 butir telur. Cyclops mengerami telur sampai selama 12 jam sampai 5 hari, maka kantung telur hancur dan keluarlah larva yang disebut nauplius. Kemudian copepod betina tersebut akan menghasilkan kantung baru dan kelompok telur baru.

Stadia nauplius sebnyak 5 atau 6 instar, kemudian menjadi copepodidi sebanyak 5 instar, dan akhirnya menjadi dewasa. Copepod dewasa tidak mengalami pergantian kulit. Perkembangan dari telur sampai dewasa memakan waktu antara satu minggu sampai satu tahun. Copepod hidup bebas berumur antara 6 bulan sampai satu tahun lebih.

Untuk mempertahankan diri terhadap lingkungan buruk, beberapa caponoid dan harpaticoid air tawar menghasilkan telur dengan cangkang tipis dan telur dorman dengan cangkang tebal. Jenis air tawar yang lain, ada instar copepodid atau dewasa melakukan estivasi dengan membungkus diri dengan selubung organic yang keras dan menjadi siste. Selain untuk mempertahankan diri terhadap lingkungan buruk, telur dorman atau siste juga merupakan sarana penyebaran keturunan.

Copepod hidup bernafas dengan permukaan tubuh. Kelenjar makila merupakan alat ekskresi. Tidak ada jantung ataupun pembuluh darah. Darah beredar dalam hemocoel karena adanya gerakan otot, apendik saluran pencernaan. Hanya calanoid yang mempunyai jantung semacam kantung. Susunan syaraf terpusat, dan benang syaraf tidak melewati thorax.

Copepoda yang hidup sebagai parasit lebih dari 1000 spesies. Kebanyakan sebagai ektoparasit, namun banyak juga sebagai endoparasit dalam tubuh polychaeta, usus leli laut, saluran pencernaan tunica dan kerang, bahkan pada crustacea lain. Endoparasit acapkali tidak mempunyai mulut, dan makanan diabsorbsi langsung dari inang.

D. Klasifikasi kelas Copepoda

Kelas Copepoda umumnya berukuran antara 0,5 sampai 2 mm; 3 ocelli membentuk sebuah mata nauplius di tengah; apendik umumnya biramus; betina mempunyai satu atau sepasang kantung telur; hidup bebas atau parasit; laut dan air tawar; 8400 spesies.

1. Ordo Platycopioda

Semua parasit

2. Ordo Calanoida

Hidup bebas ; 1200 spesies; pelagis; herbivore; artikulasi antara ruas thorax dengan kaki kelima dan keenam; antenna pertama panjang, uniramus; antenna kedua biramus; Calanus finmarchius, “britt” panjang 4 mm merupakan makanan penting bagi ikan lemuru, tuna dan paus; Diaptomus di danau, kolam dan setu.

3. Ordo Misophrioida

Semua parasit

4. Ordo Cyclopoida

Hidup bebas sabagai plankton, benthos, di laut dan air tawar; beberapa parasit; artikulasi antara ruas dengan kaki empat dan kelima tampak jelas; antenna pertama dan kedua uniramus; Cyclops, hidup bebas; Lernaea, parasit.

5. Ordo Gelyelloida

Semua parasit

6. Ordo Marmonilloida

Semua parasit

7. Ordo Harpacticoida

Umumnya sebagai benthos di laut dan air tawar; pemakan bakteri dan detritus; artikulasi antara ruas dengan kaki keempat dan dan kelima tidak jelas; antenna pertama pendek; antara kedua biramus; Harpacticus; hidup bebas dan parasit.

8. Ordo Monstrilloida

Semua parasit; betina dewasa tidak mempunyai antenna maupun mulut; Monstrilla parasit pada polychaeta.

9. Ordo Siphonostomatoida

Semua parasit

10. Ordo Poecilostomatoida

Semua parasit

E. Peran

Arti ekonomis dalam lingkungan biasa di alam bebas, serangan copepod parasit dapat diabaikan, karena jarang terjadi. Namun pada kolam, pembenihan dengan kepadatan ikan cukup tinggi, dapat terjadi serangan yang gawat karena larva parasit yang berenang bebas mempunyai peluang besar dalam mendapatkan inang. Copepod dewasa yang sudah melekat substrat di berantas karena mempunyai eksoskeleton yang keras dan resisten terhadap larutan kimia.

Copepod hidup bebas berperan penting dalam rantai makanan sebagai penghubung antara bakteri, ganggang dan protozoa disatu pihak dengan predator (termasuk ikan) di pihak lain. Copepod lebih dominan sebagai makanan ikan laut, sedang cladocera di air tawar. Copepoda tidak digunakan sebagai makanan anak ikan karena berenangnya terlalu cepat sehingga sukar ditangkap. Copepoda juga merupakan inang perantara penyakit cacing pita ikan Dibothriocephalus latus dan cacing guinea Dracunculus medinensis.

2 komentar:

  1. tx bxk2,,, tlisn ni q pke tuk nyelesaiin tgs kmps...!

    BalasHapus
  2. kami sedia pakan alami phytopalnkton dan zooplankton sistem kultur per paket.
    yang berminat silakan add FB saya : ugo.takeshimura@ymail.com

    BalasHapus